rasa terhadap waktu

Pernahkah Anda merasa waktu berlalu dengan cepat? Rasanya kita baru saja merayakan tahun baru, namun tiba-tiba akhir tahun sudah dekat. Ketika kami masih kecil, kami pikir butuh waktu lama untuk menunggu ulang tahun dan liburan sekolah. Namun seiring bertambahnya usia, setiap hari menjadi berbeda. Mengapa kita merasa waktu semakin cepat seiring bertambahnya usia? Mari kita bahas fitur ini lebih dalam!

Persepsi tentang waktu berubah seiring bertambahnya usia

Seiring bertambahnya usia, sifat waktu berubah. Saat kita masih muda, segala sesuatunya baru dan menarik. Setiap pengalaman adalah hal baru dan meninggalkan kesan mendalam pada Anda. Namun seiring bertambahnya usia, rutinitas mengambil alih hidup kita. Hari-hari kita penuh dengan pekerjaan, tanggung jawab dan tugas yang berulang-ulang, sehingga waktu hampir habis. Fenomena ini disebut “kompresi waktu”, ketika otak Anda memproses pengalaman lebih cepat.

Mengapa anak-anak mengira waktunya hampir habis?

Ada banyak alasan mengapa anak-anak merasa waktu berjalan jauh lebih lambat dibandingkan orang dewasa. Salah satunya adalah kurangnya pengalaman hidup. Bagi anak-anak, hampir semuanya merupakan pengalaman baru. Misalnya saja jalan-jalan pertama ke kebun binatang, belajar naik sepeda, atau pertama kali ke sekolah. Semua pengalaman ini memerlukan lebih banyak perhatian, lebih banyak kesadaran, dan lebih banyak waktu, ditambah jumlah waktu yang terkait dengan usia kita mempengaruhi pemikiran kita. Misalnya, untuk anak berusia 10 tahun, satu tahun mewakili 10% hidupnya. Namun bagi orang berusia 50 tahun, usia hanya mewakili 2% dari keseluruhan hidup mereka. Secara psikologis, hidup tampaknya semakin singkat seiring bertambahnya usia.

Aktivitas: Pembunuh waktu tanpa batas

Salah satu alasan utama waktu berlalu dengan cepat pada orang dewasa adalah aktivitas. Ketika kita menjalani kehidupan yang dipenuhi dengan rutinitas yang sama setiap hari, otak kita mulai bekerja secara otomatis. Tugas yang berulang tidak memerlukan perhatian atau kekuatan otak, sehingga waktu berlalu begitu saja tanpa kita sadari. Bayangkan, misalnya, Anda mulai bekerja di lokasi baru. Pada awalnya, setiap hari terasa panjang karena selalu banyak hal baru yang harus dipelajari. Namun setelah beberapa bulan, hal itu mulai tampak lebih buruk seiring berjalannya waktu. Hal inilah yang membuat waktu “terbang” ketika kita sudah terbiasa dengan rutinitas.

Baca Juga Ini: https://titianmedia.co.id/

Teknologi dan kesibukan membuat waktu menjadi lebih singkat

Di dunia modern ini, teknologi juga berperan penting dalam membuat kita lebih cepat. Ponsel, komputer, dan media sosial saling terhubung dan memberi kita akses terhadap berbagai informasi dan aktivitas. Tanpa disadari, kita menghabiskan waktu berjam-jam menjelajahi jejaring sosial atau menonton video. Ketika perhatian kita terfokus pada terlalu banyak hal sekaligus, kita tidak terlalu memperhatikan berlalunya waktu, ditambah lagi sibuk berarti menghabiskan lebih sedikit waktu. Jadwal kerja yang padat, pekerjaan rumah tangga, dan tanggung jawab keluarga mengisi hari-hari kita dengan pekerjaan. Oleh karena itu, kita merasa waktu berlalu begitu saja tanpa kita menikmati momen-momen kecil dalam hidup.

Bagaimana cara menentukan keadaan “waktu berlalu”?

Meskipun waktu terus bergerak dengan kecepatannya sendiri, ada banyak cara untuk memperlambat persepsi waktu. Berikut beberapa tips yang bisa Anda coba:

  1. Keluar dari rutinitas Anda: Cobalah melakukan sesuatu yang baru yang berbeda dari rutinitas harian Anda. Misalnya saja mempelajari keterampilan baru, pergi ke suatu tempat yang belum pernah Anda kunjungi sebelumnya, atau mencoba hobi baru. Dengan melakukan hal-hal baru, otak Anda kembali fokus pada informasi, sehingga waktu terasa melambat.
  2. Hentikan multitasking: Fokus pada satu tugas pada satu waktu. Ketika kita melakukan terlalu banyak hal sekaligus, perhatian kita tercerai-berai dan kita tidak benar-benar “mengalami” momen tersebut. Dengan memusatkan perhatian pada sesuatu secara hati-hati, kita menyadari bahwa waktu melambat.
  3. Gunakan perhatian: Perhatian adalah kunci untuk tetap berada pada saat ini. Dengan melatih perhatian, kita menjadi sadar akan apa yang kita lakukan, rasakan, dan alami. Hal ini dapat membantu kita mengurangi persepsi kita terhadap waktu dan menjadi lebih positif dalam setiap momen kehidupan kita.
  4. Ciptakan kenangan baru: Salah satu penyebab waktu berlalu adalah karena tidak ada pengalaman baru. Cobalah untuk membuat kenangan baru dari waktu ke waktu, seperti jalan-jalan, menghabiskan waktu bersama teman, atau melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Kenangan ini lebih dalam dan bertahan lama.

kesimpulan

Meski waktu bergerak semakin cepat seiring bertambahnya usia, hal ini hanyalah cerminan dari sibuk dan sibuknya otak kita. Dengan mencoba hal-hal baru, berhenti melakukan banyak tugas, dan lebih fokus pada momen saat ini, kita dapat mengurangi persepsi kita terhadap waktu. Jadi, sebelum tahun ini berakhir, cobalah nikmati sedikit waktu yang kamu punya. Karena pada akhirnya yang kita rasakan bukanlah lamanya waktu, tapi seberapa banyak kita memanfaatkannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Quote of the week

“GAMBLING IS NOT A VICE; IT IS AN EXPRESSION OF OUR HUMANNESS. WE GAMBLE. SOME DO IT AT THE GAMING TABLE; SOME DO NOT. YOU PLAY, YOU WIN, YOU PLAY, YOU LOSE. YOU PLAY.”

~ JEANETTE WINTERSON

Designed by CMO